Merancang Jaringan 1 Gedung 3 Lantai menggunakan Static Routing
A.
Desain Perancangan Jaringan
Seperti tema pada makalah ini, kami merancang
jaringan komputer 1 Gedung 3 Lantai, adapun desain dari perancangan ini adalah
sebagai berikut :
Dari desain jaringan diatas, dapat kita lihat
terdapat 5 buah segment jaringan, kita
ilustrasikan
gedung ini bernama Gedung kelompok 4, mengapa kami merancang jaringan
pada
gedung kelompok 4 seperti diatas, kita akan merancang jaringan 1 Gedung 3
Lantai,
dengan
masing-masing lantai di setiap gedung memiliki sebuah router yang terhubung ke
router
utama, hal ini dikarenakan :
1.
Kami menggunakan jaringan backbone sebagai alternatif dalam pengiriman packet data dengan cara Router utama sebagai
backbone yang terhubung ke seluruh router yang ada disetiap lantai, hal ini
dimaksudkan agar, jika jaringan antar router disetiap lantai terputus, koneksi
akan tetap tersambung dengan memanfaatkan jaringan backbone sebagai rute
cadangan dari jaringan tersebut.
2.
Keterbatasan alat yang dimiliki, router yang kita miliki hanya mempunya 5 buah
port, dan yang satu portnya digunakan sebagai POE, sehingga pada router utama 3
buah portnya terhubung ke setiap router yang ada di setiap lantai, dan sisanya
digunakan untuk mengkonfigurasi mikrotik, tentu saja port yang dapat digunakan
sudah habis terpakai.
3.
Disini tidak adanya penggunaan switch, sehingga minimnya host yang dapat digunakan
untuk langsung terhubung melalui LAN ke sebuah router, solusi dalam mengganti
fungsi switch dengan cara salah satu port pada router bagian master portnya
divirtualkan menjadi switch.
4.
Router di lantai satu dan tiga dapat menampung 2 host sedangkan pada lantai dua
hanya dapat menampung sebuah host, hal ini disebabkan port pada mikrotik yang
kita gunakan hanya tersisa dua pada lantai satu dan tiga sedangkan pada lantai
dua hanya tersisa satu.
B.
Analisis Kebutuhan Infrastruktur
1.
Empat buah router, dimana satu router untuk menjadi router utama dan tiga
router lagi untuk masing-masing lantai. Disini kita menggunaka router mikrotik
dengan spesifikasi berikut :
a. RB9521n
b. RB951Ui-2HND
2. Laptop sebanyak 5
unit.
3. Kabel UTP tipe
category 5e :
·
Lima kabel berjenis stright
·
Lima kabel berjenis cross
4. Embedded : NIC,
Connector RJ45, Wi-fi, Modem, Ekstensi.
5. Aplikasi Winbox
6.
Akses ke jaringan public.
C.
Teori Singkat
1.
Mikrotik
Mikrotik merupakan sebuah perusahaan kecil yang berkantor
pusat di Latvia, Bersebelahan dengan Rusia yang bergerak dalam bidang produksi
Hardware (Perangkat Keras)
dan Software (Perangkat Lunak) yang berhubungan dengan sistem jaringan
komputer.Mikrotik dibentuk oleh John Trully dan Arnis Riekstins.
John Trully adalah seorang penduduk amerika yang berimigrasi ke Latvia.Kemudian
di Latvia dia berjumpa dengan Arnis Riekstins , seorang sarjana Fisika dan
Mekanik. Mikrotik didirikan pada tahun 1995 dan fokus untuk mengembangkan
router dan sistem jaringan ISP (Internet Service Provider) Nirkable.
Jenis-Jenis Mikrotik
v MikroTik
RouterOS™ adalah sistem operasi berbasis Linux dan
perangkat lunak (Software) yang digunakan untuk menjadikan komputer manjadi
router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip
network dan jaringan wireless, dan banyak digunakan oleh perusahaan ISP
(Internet Service Provider) dan provider hotspot.
v RouterBoard
adalah
router embedded produk yang diproduksi oleh mikrotik. Routerboard seperti
sebuah pc mini yang terintegrasi dengan periperal lainnya karena dalam satu
board tertanam prosesor, ram, rom, dan memori flash.
2.
Jaringan Backbone
Untuk jaringan “backbone”, kita akan menerapkan
topologi mesh. Dengan topologi mesh, peluang masalah jaringan terputus dapat
diminimasilir. Karena setiap router memiliki rute cadangan untuk menuju ke
router jaringan lain. Backbone merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam
penggabungan beberapa jaringan lokal pada masing-masing lantai dari bangunan
bertingkat dengan menggunakan satu jalur kabel utama dan khusus. Backbone
merupakan jalan, saluran utama, atau bisa disebut dengan jalan tol dalam sebuah
jaringan.
Teknik backbone merupakan teknik yang paling banyak
digunakan karena dapat mencega bottleneck yang terjadi pada server. Hal yang
perlu diperhatikan sebelum
membangung
jaringan backbone :
1. Kebutuhan
yang berkaitan dengan desain akses jaringan, meliputi jenis data, pelayanan,
IP, dan frame relay
2. Kapasitas
yang dibutuhkan dalam membangun jaringan backbone tergantung pada desain
keluarannya
3. Topologi
dan teknologi yang akan digunakan perlu dipertimbangkan
4. Topologi
akan berpengaruh pada jumlah dan letak node, desain saluran, maupun
keseluruhan
desain akses backbone
Backbone menyediakan banyak efisiensi yang tidak
disediakan oleh jaringan meshed-access, meliputi:
1. Penggabungan
lalu lintas (mengeliminasi path (saluran) yang memilki tipe lalu lintas
berbeda)
2. Platform
dengan bandwidth yang tinggi
3. Rerouting
dan redundancy
4. Skala
ekonomis
5. Arsitektur
untuk memperbaiki kerusakan atau gangguan sendiri
6. Berbagi perlengkapan dan fasilitas antar berbagai lokasi
7. Routing yang cerdas
8. Bandwidth dinamik dengan alokasi sumber daya
9. Topologi yang fleksibel dengan berbagai gaya desain
10. Pengaturan jaringan yang terpusat maupun terdistribusi
11. Fleksibilitas
3. Winbox
Cara yang
paling banyak digunakan untuk mengakses Router Mikrotik adalah
dengan menggunakan aplikasi winbox. Aplikasi ini dapat didownload
pada situs www.Mikrotik.com maupun di http://www.Mikrotik.co.id/download.php.
4.
Prinsip Statik Routing
Dalam menerapkan static
routing statik, kita akan mengisikan entry route pada tabel routing
secara manual disetiap router yang ada dalam jaringan. Entry tersebut diperlukan
oleh router untuk mengetahui network tujuan dan bagaimana mencapai network
tersebut. Sebuah routing statik yang akan dimasukkan ke tabel routing harus mengandung
3(tiga) informasi, yaitu :
·
Network Address, informasi ini merupakan
network dari address network yang akan dituju (destination).
·
Subnet mask (prefix), informasi ini
merupakan prrefix atau subnet mask dari network yang akan dituju (merupakan
prefix dari network address pada point diatas.
·
Next Hop atau Gateway, informasi ini
berguna untuk memberitahukan kepada router tentang bagaimana mencapai network
tujuan yang telah didefinisikan di point 1. Next hop merupakan IP Address dari
router tetangga yang dapat digunakan untuk mencapai network tujuan.
Alokasi
Alamat Ip
§ Jaringan
Backbone
Yang dimaksud sebagai
jaringan backbone pada jaringan ini adalah jaringan – jaringan yang
menghubungkan antara router utama ke router-router masing-masing lantai dan
koneksi antar router-router setiap lantai sehingga membentuk topologi mesh.
D.
Routing dan Koneksi ke Jaringan Public
Agar komputer di setiap
jaringan dapat saling terhubung satu sama lain, maka perlu
ditambahkan
table routing pada setiap router. Routing yang dapat diberikan dapat berupa routing
static atau pun routing dynamic. Untuk perancangan kita kali ini kita akan menggunakan
routing static terlebih dahulu. Kemudian, agar setiap komputer ini dapat terhubung
ke internet atau jaringan public, maka interface router utama mesti terhubung ke
interface router public dan komputer nantinya dapat terhubung dengan satu
alamat IP public yang dapat dipakai secara bersama-sama dengan melakukan
NAT(Network Address Translation).
E.
Langkah Kerja
1.
Sharing Koneksi Modem ke adapter pada laptop.
Klik kanan adapter modem. Pilih
properties.
Pada tab sharing, pilih Local Arean
Network, centang kedua option Allow, klik
Ok.
Setelah
di sharing lihat berapa IP yang didapat pada adapter Local Area Network. IP
yang didapat adalah 192.168.137.1/24. Ingat IP ini, karena nanti akan
kita
tambahkan
pada interface router.
2.
Pengaturan Router Utama
a.
Mengakses Mikrotik dan Mereset Konfigurasi Router Untuk mengakses mikrotik
Router MikroTik, cukup menghubungkan salah satu interface MikroTik (biasanya
ether2) dengan port Network Interface Card (port LAN Card) pada PC/Laptop/
kabel yang dapat digunakan adalah kabel UTP jenis straight.
b.
Konfigurasi Port / Interface Router Mikrotik yang kami gunakan memiliki 5 buah
port ethernet, namun secara default hanya memiliki 4 buah port ethernet yang
difungsikan sebagai interface router yaitu either2, either3, either3, either4
dan either5 pada RouterBoard 951-2n, sedangnkan pada RouterBoard RB951Ui-2HND
yaitu either1, either2, either3 dan either4 sedangkan pada either5 dfungsikan
sebagai POE Output untuk menberikan daya kepada router lain sehingga router
lain dapat difungsikan tanpa menggunakan arus listrik
c. Konfigurasi IP
Address
Konfigurasi IP Address
merupakan konfigurasi yang sangat penting, jika salah dalam menerapkan
konfigurasi IP Address pada interface router, maka routing tidak akan berjalan
sempurna.
d. Konfigurasi NAT
Untuk translasi ip
publik ke ip private, masuk ke ip > firewall. Pada tab NAT, klik tanda +.
Out interface : R.Utama. Action : masquarede. Atau bisa dengan cara mengetiknya
pada terminal :
Ip firewall add
chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
e. Konfigurasi Routing
Perintah yang digunakan untuk merouting
R.Utama adalah sebagai berikut :
Entrikan secara manual seperti diatas setiap jaringan yang tidak dikenali R.Utama seperti yang ada pada tabel routing R.Utama diatas, kemudian kita akan melihat bahwa tabel routing pada setiap router telah lengkap. Kemudian pada router lain juga lakukan seperti hal tersebut akan tetapi sesuai dengan jaringan yang yang ada di tabel routing, dan untuk terhubung ke PC gunakan master port sebagai pengganti switch.